Pengikut Kristus Wajib Memiliki Kriteria Ortolatria


AMANATAGUNG.COM
- Dalam Injil Matius dalam pasal 5 sampai dengan 7 biasa disebut sebagai Kotbah Kristus di Bukit, berisi penyataan dari prinsip-prinsip kebenaran Allah dengan mana semua orang Kristen harus hidup oleh iman kepada Anak Allah, yaitu Yesus Kristus dan oleh kuasa Roh Kudus yang tingal di dalam diri kita. Semua orang yang menjadi anggota Kerajaan Allah harus lapar dan haus akan kebenaran yang diajarkan dalam Kotbah Kristus itu.

Maka Aku berkata kepadamu : Jika hidup keagamaanmu tidak lebih benar dari pada hidup keagamaan ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, sesungguhnya kamu tidak akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga. (Matius 5 : 20)


Pada ayat Firman Tuhan diatas, Yesus membandingkan penegakan kebenaran versi ahli Taurat dan orang Farisi dengan kebenaran murid-murid-Nya. Karena para pemuka agama Yahudi ini hanya melakukan hukum Taurat sebatas perilaku yang terlihat, sementara hati mereka jauh dari memahami dan menghayati esensi Taurat. 

Hal tersebutlah yang membuat hukum Taurat hanya semata-mata sebagai peraturan yang kaku, tidak berperasaan, bahkan bisa dikatakan mati. Karena seharusnya Taurat adalah sebagai standar perilaku umat Tuhan. Yesus membuktikan itu melalui hidup-Nya yang sempurna melakukan Taurat

Ada tiga Kriteria Kebenaran yang harus benar-benar kita mengerti dan jalankan, yaitu:

1. Ortodioxia (orang yang jalan yang lurus): memiliki, membaca dan menghafal Taurat (Alkitab).

2. Ortopraxia (orang yang mempraktikkan apa yang ada di Taurat atau Alkitab): melakukan semua yang ada di Taurat atau Alkitab akan tetapi sebagai tuntutan hukum Taurat.

3. Ortolatria (orang yang memiliki keintiman dengan Tuhan dalam iman dan kasih)

Melalui ketiga kriteria hal di atas, ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi baru melakukan kriteria nomor satu dan kriteria nomor dua saja. Mereka belum sampai kepada memiliki hubungan yang intim dengan Tuhan (Ortolatria) yang seharusnya sepenuhnya dimiliki oleh pengikut Kristus.

Coba perhatikan kehidupan keagamaan para Ahli Taurat dalam Orang Farisi, kebenaran orang Farisi dan ahli Taurat hanya bersifat lahiriah. Mereka semua mentaati banyak peraturan, berdoa, memuji Tuhan, berpuasa, membaca Firman Allah, dan menghadiri kebaktian.Namun dalam hal tindakan lahiriah tersebut tidak didasari atas sikap hati yang benar.
 

  • Melakukan semua ritual keagamaan supaya dilihat orang
  • Menjalankan ibadah karena tuntutan hukum Taurat–bukan karena mengasihi Allah
  • Mencari kehormatan dari manusia, bukan perkenanan Allah


Bagaimana dengan kehidupan keagamaan sebagai pengikut Kristus ?

  • Yesus mengatakan bahwa kebenaran yang dikehendaki Allah dari orang percaya adalah lebih benar daripada apa yang dilakukan oleh para ahli Taurat dan orang Farisi (Matius 5 : 20)
  • Semua tindakan kita harus didasari atas tindakan rohani, bukan sekedar tindakan lahiriah, harus selaras dengan kehendak Allah dalam iman dan kasih

Jika kita mau hidup dalam kebenaran yang memiliki Kriteria Ortolatria, kita bisa memulainya dengan cara sebagai PELAKU FIRMAN. 1 Korintus 10 : 31b ... lakukanlah semuanya itu untuk kemuliaan Allah. Sasaran utama dari kehidupan orang percaya adalah menyenangkan hati Tuhan dan menjungjung tinggi kemuliaan-Nya.

Sebagai penyandang predikat pengikut Kristus seharusnya menghormati Tuhan dengan ketaatan, ucapan syukur, ketergantungan dengan-Nya, doa, iman dan kesetiaan. Ketetapan ini harus menjadi pedoman utama kehidupan kita, tuntunan bagi perilaku kita, dan ujian bagi tindakan kita.

Lebih baru Lebih lama

نموذج الاتصال