Pengikut Kristus Rajawali

 


AMANATAGUNG.COM - Sebagai pengikut Kristus, Tuhan sangat menginginkan agar supaya kita memiliki karakter layaknya seperti seekor rajawali, dimana hidupnya selalu Tahan Uji dalam melewati sebuah Proses dari Tuhan. Jika kita telusuri secara cermat, maka didalam Alkitab ternyata ada terdapat 36 kitab yang memberikan pengajaran, supaya kita menjadi pengikut Kristus yang memiliki karakter bak Rajawali.


Ada tiga hal yang mengherankan aku, bahkan, ada empat hal yang tidak kumengerti: jalan rajawali di udara, jalan ular di atas cadas, jalan kapal di tengah-tengah laut, dan jalan seorang laki-laki dengan seorang gadis.( Amsal 30:18-19).


Raja Salomo merupakan seorang Raja Israel yang sangat kaya raya, mempunyai kekuasaan yang paling luas mulai dari Timur Tengan, Asia Kecil sampai ke Afrika. Kemudian Raja Salomo sangat terkenal karena memiliki penuh hikmat yang kesemuanya itu ia dapatkan dari Allah kemudian ia juga sebagai penulis Kitab Amsal, ia menuangkan tulisannya seperti ini :

"Ada tiga hal yang mengherankan aku, bahkan, ada empat hal yang tidak kumengerti:" ( Amsal 30:18)


Berikut ini empat hal yang tidak dimengerti oleh Raja Salomo :

  1. Jalan Rajawali di udara
  2. Jalan Ular di atas cadas
  3. Jalan kapal di tengah-tengah laut
  4. Jalan seorang laki-laki dengan seorang gadis

Dari keempat hal di atas, yang perlu kita perhatikan mengenai hal pertama tentang rajawali yang membuat Raja Salomo yang begitu sangat berhikmat, masih belum mengerti betapa uniknya hidup Rajawali di udara. Dengan demikian apabila kita mengerti rahasia tentang kebenaran "Pengikut Kristus Rajawali", maka otomatiskita semua akan diberi hikmat Tuhan lebih dari Salomo.

Berikut ini karakter seekor rajawali yang wajib kita mengerti sebagai pengikut Kristus, bahwa rajawali merupakan mahluk ciptaan Tuhan yang sangat menakjubkan. Di dalam Alkitab menuliskan tentang kata rajawali kurang lebih sebanyak 38 kali dan ditampilkan didalam 36 kitab, kata rajawali ternyata jauh lebih banyak jika ditelusuri dari kata merpati atau jenis burung lainnya. 

Perlu kita ketahui bahwa seekor rajawali dewasa memiliki tinggi badan sekitar 90 cm, kemudian lebar bentangan sayap rajawali sepanjang 2 meter. Kemudian ia membangun sarangnya berada pada dataran tinggi yakni di puncak-puncak gunung. Melalui Firman Tuhan, kita akan melihat tentang beberapa hal yang dapat kita petik pelajaran dari burung rajawali ini, apakah hal yang menyangkut tentang sebuah ke-Tuhanan atau berhubungan dengan kehidupan sebagai pengikut Kristus.

Laksana rajawali menggoyangbangkitkan isi sarangnya, melayang-layang di atas anak-anaknya, mengembangkan sayapnya, menampung seekor, dan mendukungnya di atas kepaknya, demikianlah TUHAN sendiri menuntun dia, dan tidak ada allah asing menyertai dia.( Ulangan 32:11-12)


Apa Saja Dampak Jika Memiliki Karakter Rajawali ?


1. Pengikut Kristus Rajawali Akan Selalu Tahan Uji Saat di Proses Tuhan

Sebagaimana layaknya seekor anak rajawali yang didewasakan dan dilatih oleh induknya, demikian juga dengan para Pengikut Kristus, iajuga akan di latih dan di proses oleh Tuhan sampai kita dapat tahan uji dan dapat terbang tinggi bersama Tuhan seperti seekor Rajawali.

Bagaimana induk Rajawali melakukan proses pendewasaan anaknya ? Rajawali mengambil lokasi di atas puncak gunung yang tinggi, kemudian pada saatnya telur rajawali menetas dan memiliki bayi rajawali. Sebagaimana layaknya bayi yang lain, hanya ada dua hal yang sangat disukai oleh bayi rajawali ini untuk dilakukan, yaitu mendapatkan makanan dan mempunyai waktu tidur yang cukup. Bayi rajawali akan menghabiskan masa-masa pertamanya di dunia didalam sarangnya yang nyaman. Dalam kesehariannya, induk rajawali bertugas mencari makanan untuk bayinya dan menyuapi mulut bayi yang sudah terbuka untuk menerima makanan. Setelah bayi rajawali perutnya kenyang, bayi itu tidur kembali. Proses tersebut berlangsung secara kontinyu dalam hidupnya. Proses siklus ini berjalan beberapa minggu, sampai pada suatu saatnya nanti, induk rajawali tersebut terbang dan hanya berputar-putar di atas sarangnya memperhatikan anaknya yang ada di dalamnya. Untuk siklus kali ini, ia tanpa membawakan makanan.

Bagaimana induk Rajawali melakukan proses melatih anaknya Terbang ? Setelah ia mengitari sarang beberapa kali, induk rajawali akan terbang dengan kecepatan tinggi menuju sarangnya, sang induk dengan sengaja menabrak sarangnya dan digoncang-goncangkannya baca (Ulangan 32:11) setelah itu ia merenggut anaknya dari sarang dan dibawanya terbang tinggi. Kemudian, secara tiba-tiba induknya menjatuhkan bayi rajawali dari ketinggian (saat dijatuhkan sang bayi rajawali itu mungkin saja menjerit dan berteriak aduh ibunya jahat) namun bayi ini berusaha terbang, tapi gagal, kemudian jatuh melayang ke bawah mendekati batu-batu, namun induk rajawali ini dengan cekatat meraih anaknya kembali dan dibawa terbang tinggi. Kemudian dilepaskannya pegangan itu dan anaknya jatuh lagi (sang bayi rajawali kembali berteriak dengan kerasnya ibu sangat jahat). Namun sebelum anaknya menyentuh daratan, ia mengangkatnya kembali. Proses latihan ini terus dilakukan secara berulang, setiap hari. Proses ini hanya berlangsung dalam waktu satu minggu anaknya sudah banyak belajar, dan mulai jeli memperhatikan bagaimana induknya terbang. Sehingga dalam jangka waktu tersebut sayap anak rajawali telah kuat dan pada akhirnya bisa terbang secara mandiri.

tetapi orang-orang yang menanti-nantikan TUHAN mendapat kekuatan baru: mereka seumpama rajawali yang naik terbang dengan kekuatan sayapnya; mereka berlari dan tidak menjadi lesu, mereka berjalan dan tidak menjadi lelah.( Yesaya 40:31)


2. Pengikut Kristus Rajawali Selalu Menantikan dan Menghandalkan Tuhan


Jika diperhatikan dengan teliti, burung di udara ada yang terbang dan juga melayang, namun burung Rajawali saat terbang diatas badai, ia tidak terbang, melainkan ia melayang. Rajawali tidak terbang seperti layaknya burung-burung yang lain, mereka terbang dengan mengepak-kepakkan sayapnya dengan kekuatan sendiri. Namun yang dilakukan rajawali ialah melayang dengan gagahnya, membuka lebar-lebar kedua sayapnya dengan menggunakan kekuatan angin untuk mendorong tubuhnya.


Beberapa hal membuat rajawali sangat spesial karena ia sangat profesional karena tahu betul waktu yang tepat untuk meluncur terbang. Sebelum terbang, rajawali berdiam di atas puncak gunung karang, membaca keadaan angin, dan pada saat yang dirasa tepat ia mengepakkan sayapnya untuk mendorong terbang, lalu membuka sayapnya lebar-lebar untuk kemudian melayang dengan menggunakan kekuatan angin itu. Rajawali memiliki kemampuan terbang yang luar biasa dan sangat tinggi.

"Oleh pengertianmukah burung elang terbang, mengembangkan sayapnya menuju ke selatan? Atas perintahmukah rajawali terbang membubung, dan membuat sarangnya di tempat yang tinggi? Ia diam dan bersarang di bukit batu, di puncak bukit batu dan di gunung yang sulit didatangi." (Ayub 39 :30–32) 

Sekalipun engkau terbang tinggi seperti burung rajawali, bahkan, sekalipun sarangmu ditempatkan di antara bintang-bintang, dari sana pun Aku akan menurunkan engkau, – demikianlah firman Tuhan. (Obaja 1:4)

Kitab Obaja menyatakan bahwa sarangnya diantara bintang-bintang. Yang menjadi musuh dari rajawali adalah gagak yang suka mencuri mangsa tangkapannya tetapi rajawali yang terbang semakin tinggi akan membuat gagak sulit mengikutinya. Mengapa demikian, karena gagak tidak mempunyai selaput seperi rajawali. 

Ilustrasi diatas mengambarkan bahwa kita jangan menjadi pengikut Kristus gagak yang suka mengkritik namun sebainya memilih menjadi pengikut Kristus rajawali yang terus naik terbang ke atas bersama Kristus tanpa ada yang menghalangi kita hidup dekat dengan Tuhan.

Ilustrasi angin sering disebutkan dalam Alkitab sebagai menggambarkan Roh Kudus. Pengikut Kristus bisa belajar untuk bekerja sama dengan Roh Kudus dan membiarkan-Nya mengangkat kita lebih tinggi lagi, semakin dekat dengan Tuhan Yesus Kristus. Kadangkala kita selalu terbang dengan kekuatan kita sendiri, sebagai hasilnya kita menemui banyak kendala seperti kelelahan, kekecewaan dan kepahitan dalam hidup ini. Namun belajar dari rajawali, kita mau untuk 'terbang' melintasi kehidupan ini dengan mengandalkan Roh Kudus.

Ilustrasi angin dapat juga menggambarkan tentang kesulitan-kesulitan hidup. Badai sering menggambar kan adanya pergumulan dalam hidup ini. Namun burung rajawali menganggap badai merupakan media yang tepat untuk belajar menguatkan sayapnya. Rajawali terbang menembus badai tersebut, melayang di dalamnya, melatih sayapnya untuk lebih kuat lagi. 'Pengikut Kristus Rajawali' seharusnya mengucap syukur dalam menghadapi banyaknya pencobaan. Justru saat itulah moment yang tepat bagi kita untuk mempergunakan pencobaan sebagai media untuk menguatkan sayap-sayap iman kita.



3. Pengikut Kristus Rajawali Memiliki Perubahan dan Pemulihan Bersama Tuhan 

Burung rajawali memiliki rentang siklus kehidupan terpanjang dari jenisnya, Rajawali dapat hidup lebih dari 70 tahun, akan tetapi untuk mencapai usia 70 tahun tersebut, burung rajawali harus membuat sebuah keputusan yang sulit. Dimana saat memasuki usia 40 tahun, cakarnya yang panjang tidak dapat lagi menangkap mangsa sebagai makanannya. Kemudian paruhnya yang tajam dan panjang akan alami perubahan menjadi bengkok. Sayap-sayap yang tua dan berat, dalam kaitan dengan bulu-bulu tebalnya, menekan dadanya dan membuatnya sulit untuk terbang. Pada saat melalui masa-masa yang sulit itu, seekor rajawali akan dapat terbang kembali dan lebih tinggi. 

Demikian juga dalam kehidupan para pengikut kristus, membutuhkan adanya perubahan layaknya seekor burung rajawali, karena hal tersebut suatu proses yang akan membuat karakter kita semakin dewasa dan semakin kuat tak mudah goyah.

Tuhan sangat menginginkan pengikut Kristus untuk memiliki karakter Pengikut Kristus seperti layaknya seekor burung rajawali, yaitu hidup yang tahan uji dalam menjalankan proses yang Tuhan berikan kapanpun dan dimanapun kita berada. Sehingga kita bisa menjadi serupa dengan Kristus yang memberikan teladan bagi banyak orang.

Lebih baru Lebih lama

نموذج الاتصال